Pintu putar cepat imerupakan pintu otomatis umum yang banyak digunakan pada toko, pabrik, gudang dan tempat lainnya. Karena kemampuan beradaptasinya terhadap pembukaan dan penutupan yang cepat, penyegelan dan daya tahan yang tinggi, semakin banyak tempat yang mulai menggunakan pintu rana bergulir cepat. Namun, cara cepat membuka pintu rana bergulir dalam keadaan darurat untuk menjamin keselamatan manusia dan harta benda merupakan isu penting. Artikel ini akan memperkenalkan beberapa metode untuk mengatasi masalah pembukaan pintu rana putar cepat dalam keadaan darurat.
Siapkan tombol pembuka darurat: Sebagian besar pintu rana putar cepat saat ini dilengkapi dengan tombol pembuka darurat, yang terletak di kotak kontrol di lokasi yang nyaman bagi karyawan untuk mengoperasikannya. Jika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain, karyawan dapat segera menekan tombol pembuka darurat untuk membuka pintu rolling shutter dengan cepat. Tombol pembuka darurat umumnya berupa tombol merah yang mencolok. Karyawan harus dilatih untuk memahami dalam kondisi apa tombol pembuka darurat dapat digunakan dan untuk menekan tombol dengan tegas jika terjadi keadaan darurat.
Dilengkapi dengan remote control pembuka darurat: Selain tombol pembuka darurat, pintu rana bergulir dapat dilengkapi dengan remote control pembuka darurat untuk dioperasikan oleh personel manajemen. Remote control pembuka darurat umumnya dibawa oleh administrator atau petugas keamanan dan dapat digunakan dalam keadaan darurat. Kendali jarak jauh harus dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan seperti pengenalan kata sandi atau sidik jari untuk mencegah kesalahan pengoperasian atau penggunaan yang tidak sah.
Set sensor: Pintu rolling shutter dapat dilengkapi dengan berbagai sensor, seperti sensor asap, sensor suhu, sensor getaran, dll. Sensor ini dapat mendeteksi terjadinya keadaan darurat dan secara otomatis memicu terbukanya pintu rolling shutter. Misalnya, ketika sensor asap mendeteksi kebakaran, pintu penutup bergulir dapat terbuka secara otomatis untuk memastikan keselamatan evakuasi personel.
Sistem penghindaran darurat: Sistem penghindaran darurat dipasang pada pintu rana bergulir. Ia dapat mendeteksi keberadaan orang melalui sensor atau tombol dan menghentikan penutupan pintu penutup bergulir untuk mencegah orang terguling ke dalam pintu. Sistem harus dilindungi dari penyalahgunaan atau penggunaan yang tidak sah.
Dilengkapi dengan catu daya cadangan: Pintu rana bergulir harus dilengkapi dengan catu daya cadangan untuk mengatasi keadaan darurat seperti pemadaman listrik. Ketika catu daya terputus, catu daya cadangan dapat terus memasok daya untuk memastikan pengoperasian normal pintu rana bergulir. Kapasitas baterai dari catu daya cadangan harus cukup untuk mendukung pengoperasian pintu penutup bergulir untuk jangka waktu tertentu, sehingga terdapat cukup waktu untuk evakuasi dan respons yang aman dalam keadaan darurat.
Tetapkan rencana darurat: Rencana darurat yang sesuai harus ditetapkan untuk berbagai situasi darurat. Misalnya, jika terjadi kebakaran, rencana tersebut harus mencakup langkah-langkah seperti evakuasi personel tepat waktu, mematikan listrik, dan menggunakan sistem penghindaran darurat. Rencana darurat harus dilatih dan dilatih secara berkala untuk memastikan bahwa karyawan memahami pengoperasian dan merespons keadaan darurat.
Singkatnya, penyelesaian masalah pembukaan pintu rana putar cepat dalam keadaan darurat memerlukan pertimbangan komprehensif terhadap banyak faktor. Menyiapkan tombol pembuka darurat, dilengkapi dengan kendali jarak jauh pembuka darurat, menyiapkan sensor, memasang sistem penghindar darurat, melengkapi sumber daya cadangan, dan menetapkan rencana darurat adalah beberapa solusi umum. Metode-metode ini harus dipilih dan diterapkan berdasarkan keadaan spesifik dan kebutuhan aktual untuk memastikan bahwa pintu penutup cepat dapat dibuka dengan cepat dan aman dalam keadaan darurat.
Waktu posting: 12 Juli-2024